Cara Menghadapi Suami Suka Judi Slot Online
Sederet Cara Menghadapi Suami Selingkuh
Kendati tidak mudah menghadapi suami yang telah berselingkuh, ada beragam cara yang bisa kamu lakukan sebagai seorang istri:
Hal pertama yang perlu dilakukan saat menghadapi suami selingkuh adalah coba menenangkan diri sendiri. Jangan membuat keputusan di saat kamu sedang emosi dan marah karena kondisi tersebut bisa membuatmu jadi tidak bisa berpikir jernih.
Di momen ini, kamu boleh kok menyendiri dan menangis sepuasnya atas perasaan kecewa dan terluka yang dirasakan. Setidaknya, cara ini bisa membuat perasaanmu sedikit lega. Jika sulit memendamnya, kamu bisa menceritakan masalahmu ke orang terdekat yang kamu percayai atau bahkan ke psikolog.
Setelah perasaanmu lebih tenang, cobalah untuk mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhannya. Caranya bisa bermacam-macam, mulai dari merekam perbincangan suamimu dengan selingkuhannya atau screenshoot percakapan di ponsel.
Kamu juga bisa mencari informasi dengan bertanya kepada orang lain yang mungkin mengetahui tentang perselingkuhan suamimu. Bukti ini perlu dikumpulkan agar suamimu tidak bisa mengelak atau mencoba gaslighting. Setelah mendapatkan cukup bukti, tentukan waktu dan tempat yang nyaman untuk berbicara dengannya.
Jika sudah tenang dan bisa mengontrol emosi, cobalah untuk mengajak suami membicarakan permasalahan ini dengan jujur dan terbuka. Tanyakan mengapa ia melakukan hal tersebut. Mintalah suamimu untuk mengutarakan semua hal yang ia sembunyikan selama ini.
Kamu juga bisa menyampaikan perasaanmu terhadap suami. Namun, hindari untuk menggunakan kata kasar dan menyudutkannya, ya. Hal ini karena cara tersebut justru hanya memancing emosi kalian berdua dan justru menimbulkan pertengkaran.
Setelah mengetahui alasan di balik perselingkuhan suami, cobalah untuk mencari solusi bersama. Jika alasan suami selingkuh karena pekerjaan yang menyebabkan pernikahan jarak jauh, cobalah untuk berkompromi. Misalnya, dengan berupaya untuk mencari pekerjaan baru yang jaraknya lebih dekat atau kembali tinggal bersama.
Apabila perselingkuhan disebabkan oleh kebiasaan suami bermain aplikasi kencan online, mintalah suami untuk berhenti bermain aplikasi tersebut dan hapuslah. Jika alasannya berselingkuh adalah karena hubungan kalian renggang, cobalah lebih banyak meluangkan waktu berdua dan bicara dari hati ke hati.
Ingatkan suami terkait komitmen pernikahan kalian. Jika suami menyesal dan ingin memperbaiki pernikahan, cobalah untuk memberinya kesempatan sekali lagi. Apabila memungkinkan, mintalah ia untuk memutuskan kontak dengan selingkuhannya dan berikan ia waktu untuk menyelesaikan hal tersebut baik-baik.
Jika kalian telah memiliki anak, hindari untuk melibatkan anak ke dalam permasalahan kalian berdua, ya. Usahakan untuk tidak bertengkar di depan Si Kecil. Dengan begitu, anak pun tidak terbebani dengan permasalahan orang tuanya.
Mendapati kenyataan bahwa suami tidak setia memang bukanlah hal mudah. Namun, jika kamu merasa rumah tangga layak untuk diperjuangkan dan tidak ingin berujung pada perceraian, cara menghadapi suami selingkuh di atas layak dicoba.
Akan tetapi, jika semua cara di atas sudah dilakukan tetapi perselingkuhan tetap berulang, serta rumah tangga makin tidak sehat dan mengarah pada toxic relationship, jangan ragu untuk meminta bantuan dari psikolog. Kalian berdua juga bisa menjalani konseling pernikahan agar hubungan kembali harmonis.
Tahu kapan harus mencari bantuan
Meski ada baiknya Mama bersikap tenang, namun Mama tetap harus tahu kapan waktunya mencari bantuan. Dalam hal ini, bisa saja bantuan dari anggota keluarga lain, maupun bantuan dari tenaga profesional.
Jika sikap emosi yang ditunjukkan Papa sudah membuat Mama tidak bahagia, kaji ulang situasi yang ada dan pikirkan apakah Mama memerlukan bantuan atau masukan dari orang lain.
JIka Papa tak bisa kunjung mengendalikan emosi, mungkin juga ia memerlukan bantuan dari psikiater untuk membantunya. Ingat, saat ada banyak kemarahan di rumah, semua orang di dalamnya akan turut merasakan, lho. Mulai dari Papa, Mama, dan bahkan anak-anak.
Dengarkan keluhan suami
Tanpa disadari, emosi seseorang bisa memuncak saat ada penumpukan rasa kecewa. Misalnya karena merasa tidak didengar, tidak dianggap serius, atau tidak dihargai. Nah, bisa jadi saat emosi Papa sedang merasa kecewa dan diabaikan.
Untuk menghindari kemarahan suami, ada baiknya Mama secara aktif mendengarkan dan meyakinkan Papa bahwa ia didengar dan dipahami. Pahami kebutuhan terdalam Papa, dan dengarkan keluhannya.
Ini adalah salah satu cara berkomunikasi yang baik dan mempertimbangkan perspektif dari pasangan.
Bersabar dan tunjukkan kasih sayang
Di bawah amarah biasanya terletak emosi yang lebih dalam dan lebih rentan seperti ketakutan, kesedihan, atau rasa sakit, yang mungkin kurang dapat diakses oleh suami.
Untuk waktu yang singkat, kemarahan pun dimanfaatkan sebagai perisai pelindung dan membuatnya merasa kuat serta mengendalikan segala sesuatu. Namun seringkali dalma jangka panjang situasi ini juga menyakitkan bagi para suami.
Inilah sebabnya mengapa penting juga bagi Mama untuk tetap bersabar dan coba mendengarkan apa penyebab rasa emosi itu ada.
Kesabaran dapat berfungsi sebagai penangkal kemarahan di dalam diri Mama dan juga Papa. Salah satu wujud dari sikap sabar adalah dengan menunggu, tidak berbicara atau melakukan apa pun yang mungkin bisa reaktif atau menyulut emosi Papa.
Fimela.com, Jakarta Kita hidup di era digital, di mana smartphone, tablet, dan komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Tentu dengan adanya tekonologi yang semakin berkembang dapat memudahkan kita dalam melakukan banyak hal. Namun, perlu kita sadari bahwa kita juga perlu memiliki kendali dalam menggunakan teknologi tersebut. Jika tidak, maka kita akan mengalami beberapa masalah baik itu untuk kehidupan sosial atau bagi kesehatan tubuh kita.
Terlalu asyik dengan dunia maya bisa menjauhkan dan merusak hubungan sosial kita baik itu dengan teman, keluarga atau bahkan dengan pasangan. Tak sedikit beberapa pasangan mengeluh tentang pasangan mereka yang terlalu malas dan suka menghabiskan banyak waktu bermain gadget. Tapi tenang, Sahabat Fimela bisa mengatasi permasalah tersebut dengan beberapa tips berikut dari FIMELA. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Jangan ragu meminta maaf
Jika memang Mama tahu penyebab kemarahan dari Papa adalah sikap atau ucapan Mama, jangan ragu untuk meminta maaf terlebih dahulu.
Tidak ada yang bisa meluluhkan emosi selain ucapan maaf yang tulus, Ma. Ingat, sampaikan kata maaf dengan tulus dan terutama saat Mama benar-benar merasa bersalah.
Hindari mengelak dari kesalahan dan justru terus menyalahkan suami. Hal ini justru bisa menyulut emosi dan memperburuk keadaan. Selamat mencoba, Ma!
Cara menghadapi suami selingkuh perlu dilakukan dengan kepala dingin. Meski tidak mudah untuk dijalani, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan pernikahan.
Saat mendapati suami selingkuh, syok mungkin menjadi hal pertama yang terjadi padamu. Selanjutnya, perasaan kecewa, sedih, dan marah, mungkin campur aduk dan memenuhi dada.
Ketika beragam emosi tersebut menguasai, sangat mudah untuk membuat keputusan yang akan disesali nantinya. Padahal, cara menghadapi suami selingkuh perlu diterapkan dengan tepat dan bijak, meski perasaan sakit hati dan amarah kala suami “bermain api” di belakangmu tidak bisa dihindari.
Tarik napas, pejamkan mata, dan cobalah untuk menenangkan emosimu dulu, ya. Jika sudah tenang dan bisa berpikir jernih, kamu akan lebih mudah untuk menemukan solusi yang diperlukan untuk memperbaiki pernikahan, terutama jika kalian sudah punya anak.
Penyebab Suami Selingkuh
Suami selingkuh biasanya tidak terjadi begitu saja. Ada berbagai alasan atau faktor yang menjadi alasan di balik suami selingkuh, di antaranya:
Selain faktor di atas, suami selingkuh juga bisa disebabkan oleh masalah psikologis, seperti kecanduan seks, atau memang karena rasa cinta telah pudar. Karena alasan suami selingkuh bisa bermacam-macam, kamu sebaiknya tidak langsung menyalahkan dan menghakimi diri sendiri ketika hal ini terjadi, ya.
Terkadang, sebaik atau sehebat apa pun dirimu, kesetiaan suami merupakan hal yang tidak bisa kamu kontrol, terlebih jika dia memang memiliki tabiat suka mendua.
Hindari ikut marah saat bertengkar
Jika sejak awal Mama memang sudah memahami bahwa Papa punya sifat yang mudah marah dan emosi saat bertengkar, maka ada baiknya untuk mengalah sesaat. Tidak bijaksana jika Mama justru ikut marah dan menanggapi sikap suami dengan emosi.
Jika Mama menghadapi serangan verbal dengan tetap rileks dan tenang, suami kemungkinan akan malu dengan perilakunya, merenung untuk memperbaikinya, dan lebih menghargai Mama.
Sebaliknya, jika Mama justru ikut berapi-api dan tidak mampu bersikap tenang, pertengkaran justru akan terjadi semakin besar. Bukan tidak mungkin juga Mama akan menjadi pelampiasan emosi Papa yang sedang menggebu-gebu.
Jangan Pernah Takut untuk Pergi
Perempuan sering kali takut meninggalkan pertengkaran yang memanas karena tahu betul bahwa itu mungkin berakhir dengan kekerasan fisik. Meskipun terbukti bahwa kamu menghargai pasangan, kamu harus lebih memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pergi tepat waktu sebelum pertengkaran itu berujung pada perkelahian.
Jika kamu telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual dalam pernikahan, maka kamu harus menghubungi pihak berwenang setempat untuk meminta bantuan. Jangan pernah takut berjalan menjauh dari situasi yang buruk, karena kamu dapat membangun kembali hidup menjadi lebih bahagia.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam setiap hubungan rumah tangga, pertengkaran pasti akan ada, Ma. Namun yang terpenting adalah menjaga agar pertengkaran yang ada tidak merusak kualitas hubungan antara suami dan istri.
Terlebih jika suami memiliki temperamen tinggi dan mudah marah, jika Mama tidak bisa bersikap tenang, situasi ini justru bisa membuat pertengkaran menjadi besar.
Oleh sebab itu, Mama perlu memiliki tips jitu untuk menghadapi suami yang mudah marah dan emosi. Apa saja, ya? Berikut Popmama.com berikan tahapan cara-cara menghadapinya:
Jangan Salahkan, Ajak Bicara
Jangan langsung menyalahkan suami atas kecanduannya dengan gadget. Alih-alih, ajak dia bicara dengan lembut. Tanyakan bagaimana perasaannya terkait penggunaan gadget yang berlebihan dan apa yang mungkin membuatnya terlalu terlibat dalam dunia maya.
Mungkin wajar jika kamu ingin menyampaikan kesedihan kepada ibu mertua atau mungkin ipar perempuan. Namun, mungkin saja mereka belum pernah menyaksikan sisi suamimu yang seperti itu. Oleh karena itu, penilaian mereka mungkin kabur dan dalam kasus terburuk, mereka mungkin menolak untuk mempercayaimu ketika kamu berbicara tentang masalah kemarahan suamimu. Oleh karena itu, kamu harus memiliki sistem pendukung dari teman atau kerabatmu sendiri di luar nikah yang dapat kamu percayai.